Sistem Pendukung Pra-Seleksi Penerimaan Siswa Baru

Algoritma Penentuan Sekolah

      1.             Melihat atau mengambil data tentang sebaran nilai UNAS SMP di Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta, walaupun di internet ada data sebaran, namun sebaiknya data diambil dari Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta, karena datanya lebih original (asli) dari pada melalui internet, atau data kedua sumber saling dicocokkan. Data ini berbentuk tabel distribusi frekuensi.
      2.    Melihat atau mengambil data daya tampung SMA Negeri di Yogyakarta, bisa melalui internet ataupun dari Kantor Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kota Yogyakarta,. Data ini berbentuk tabel distribusi frekuensi.
      3.         Mengambil data dari internet Data Rekapitulasi Siswa Baru tahun sebelumnya, kemudian urutkan berdasarkan nilai rata-rata dari yang  terbesar ke yang terkecil, sekolah SMA Negeri di Yogyakarta.
      4.        Sekolah SMA Negeri di Yogyakarta, bisa dikelompokkan dalam 3 kategori, dengan melihat rata-rata UNAS tahun lalu yang hampir sama nilainya. Kategori tersebut bisa dibagi lagi menurut presentase keminatan di sekolah tersebut.
      5.            Daya tampung untuk SMA Negeri di Yogyakarta, harus dikurangi dengan 20% dari daya tampung, karena akan digunakan untuk calon siswa baru dari daerah luar kota Yogyakarta. (Andayati, 2007)


*      HASIL DAN PEMBAHASAN
Data tentang sebaran nilai UNAS SMP berbentuk tabel distribusi frekuensi, dalam penelitian ini hanya sebanyak 8 kelas yang dicantumkan. Data asli sebanyak 42 kelas, dengan rentang paling tinggi ke terendah.

 Tabel 1 Sebaran Nilai UNAS SMP Kota Yogyakarta Tahun 2007

Data daya tampung SMA Negeri di Yogyakarta, berbentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut :
Tabel 2 Data Daya Tampung SMA Negeri Yogyakarta, Tahun 2007

Data di atas merupakan data daya tampung SMA Negeri Yogyakarta, tahun 2007 data tersebut juga menampilkan jatah siswa baru dari luar kota, yang akan bersekolah di kota Yogyakarta, sebanyak 20% dari daya tampung masing-masing SMA Negeri. Misalkan di SMA Negeri 3 daya tampung sebanyak 246 siswa, maka jatah untuk siswa lulusan luar kota Yogya sebanyak 20% dikalikan 246, menghasilkan kira-kira sebanyak 49 siswa. Demikian juga untuk sekolah-sekolah negeri yang lainnya. Data rekapitulasi siswa baru tahun 2006, yaitu data siswa yang diterima di SMA Negeri Yogyakarta tahun sebelumnya, data tersebut digunakan sebagai prediksi untuk siswa baru tahun 2007. Mengambil data dari internet, data meliputi nama sekolah, nilai terendah, nilai tertinggi dan nilai rata-rata siswa yang diterima dari masing-masing SMA Negeri di Yogyakarta. Untuk lebih jelasnya akan dicantumkan sebagai berikut;
Tabel 3 Data Rekapitulasi Siswa Baru Tahun 2006

Berdasarkan Tabel 3, maka SMA Negeri di Yogyakarta bisa dikelompokkan dalam 3 kategori, kategori 1 : SMA Negeri 3, SMA Negeri 1, SMA Negeri 8 dan SMA Negeri 2, Kategori 2 : SMA Negeri 9, SMA Negeri 7, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 6, kategori 3 : SMA Negeri 4, SMA Negeri 10 dan SMA Negeri 11. Dengan menggunakan Tabel 1 Sebaran Nilai UNAS SMP, tabel 2 Daya Tampung SMA dan tabel ke 3 Data Rekapitulasi Siswa Baru tahun sebelumnya, dapat diprediksi banyaknya siswa yang diterima di SMA berdasarkan daya tampung sekolah dan sebaran nilai UNAS SMP serta kategori sekolah SMA. Prediksi yang digunakan tentu saja menggunakan prosentase yang disesuaikan. Untuk lebih  jelasnya akan ditampilkan pada tabel 4, tabel 5 dan tabel 6 Data prosentase siswa baru.
Tabel 4 Data Prosentase Siswa Baru Tahun 2007 Kategori 1

Keterangan :
·         rentang I : 29,51-30,00;
·         rentang II : 29,01-29,50;
·         rentang l III : 28,51-29,00 dan
·         rentang l IV : 28,01-28,50
Berdasarkan tabel di atas, misalkan siswa yang memiliki rentang 29,51- 30,00 yang berminat di SMA Negeri 3 sebanyak30%, sehingga dari 14 ada 4 siswa yang berminat di SMA Negeri 3. Berturut-turut untuk rentang 29,01-29,50 dan 28,51-29,00 juga mempunyai minat sebanyak 30%, sedangkan untuk rentang 28,01-28,50 merupakan sisa dari daya tampung yang ada. Untuk SMA Negeri 1 juga menggunakan persentase keminatan sebanyak 30%, sedangkan SMA Negeri 8 dan SMA Negeri 2 masing-masing 20%.
Tabel 5 Data Prosentase Siswa Baru Tahun 2007 Kategori 2


Keterangan :
·         rentang IV : 28,01-28,50;
·         rentangl V : 27,51-28,00 dan
·         rentang VI : 27,01-27,50
Berdasarkan Tabel 5 untuk SMA Negeri 9, SMA Negeri 7, SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 6, masing-masing menggunakan persentase keminatan yang sama sebanyak 25%.
Tabel 6 Data Prosentase Siswa Baru Tahun 2007, Kategori 3
Keterangan :
·         rentangl VI : 27,01-27,50 dan
·         rentang V II: 26,51-27,00
Berdasarkan tabel di atas untuk SMA Negeri 4 menggunakan persentase keminatan yang sama sebanyak 40%, SMA Negeri 10 dan SMA Negeri 11 masing-masing menggunakan persentase keminatan yang sama sebanyak 30%. Simulasi dengan manual, persoalan yang pertama ada siswa mempunyai nilai UNAS 27,27 orang tua siswa berharap siswa tersebut masuk di SMA Negeri 2, namun siswa tersebut berharap masuk di SMA Negeri 7. Bagaimana pengambilan keputusan berdasarkan data di atas. Cara pengambilan keputusan, dilihat dahulu nilai UNAS 27,27 kalau dilihat di Tabel 4 Data Prosentase Siswa Baru Tahun 2007 Kategori 1, maka daya tampungnya hanya 810, sehingga siswa dengan nilai UNAS 27,27 tidak bisa masuk dalam sekolah SMA Negeri dengan Kategori 1, dengan demikian siswa tersebut tidak bisa masuk di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Untuk selanjutnya bagaimana dengan SMA Negeri 7, Tabel 5 Data Prosentase Siswa Baru Tahun 2007 Kategori 2, daya tampungnya 721 siswa sehingga kira-kira frekuensi komulatifnya sebesar 810 + 721 = 1531. Dengan nilai UNAS 27,27 distribusi komulatifnya sebesar 1742, jadi masih ada persaingan sebesar 1742-1531 = 211 siswa. Untuk menjawab spekulasi di atas bisa digunakan interpolasi linier yaitu dilihat sebaran angka dari 27,01 – 27,22 – 27,50 pada rentang 27,01-27,50 terdapat 406 siswa, dengan interpolasi linier rentang 27,01-27,22 terdapat 174 siswa, sedangkan untuk rentang 27,22-27,50 terdapat 232 siswa, karena rentang 27,01-27,21 terdapat sebanyak 174 maka persaingan dari 211 menjadi 37 (232-211) siswa. Dalam hal ini siswa dengan nilai UNAS 27,27 bisa masuk sekolah dalam kategori 2. Jadi siswa bisa masuk di SMA Negeri 7 Yogyakarta. Simulasi yang lain bisa dilakukan dengan cara yang sama atau analog. (Andayati, 2007).
Simulasi dengan Sistem Pendukung Keputusan. Berdasarkan data sebaran nilai UNAS SMP Kota Yogyakarta Tahun 2007, data daya tampung SMA Negeri Yogyakarta Tahun 2007, dan data rekapitulasi siswa baru tahun 2006, dapat dibuat database
yang terdiri dari 5 tabel, yaitu tabel daya_tampung, tabel minat, tabel pendaftar, tabel persenminat dan tabel sebaran_nilai. Tabel-tabel tersebut dapat diperlihatkan sebagai berikut :

Tabel diatas berfungsi untuk menyimpan nama sekolah dan besarnya daya tampung, sehingga siswa yang mendaftar melebihi daya tampung akan ditolak.

Tabel diatas berfungsi untuk menyimpan nama sekolah dan nilai minimal, nilai maksimal serta nilai rata-rata, siswa yang mendaftar tidak sesuai dengan criteria interval diatas akan ditolak.

Tabel diatas berfungsi jika siswa mendaftar maka harus menyebutkan nama, nomer UNAS, pilihan sekolah yang dikehendaki,  nilai hasil UNAS serta hasil dari sistem ini, yaitu diterima atau ditolak. Nomer UNAS dikodekan dengan tahun pendaftaran, sekolah tempat mendaftar dan nomer urut pendaftaran. Tabel lanjutan adalah tabel untuk membantu jalannya proses pengolahan.

Berdasarkan tabel-tabel diatas dengan menggunakan bahasa pemrograman tertentu yaitu MySQL dan PHP akan diperoleh hasil yang ditampilkan pada Gambar 3, Gambar 4, dan Tabel 12.


Tabel 12 Data Pendaftar dan Hasil Seleksi

Sumber : http://jurtek.akprind.ac.id/sites/default/files/145-153_dina_andayati.pdf

Tidak ada komentar

Leave a Reply