Setelah Baidu dikabarkan berminat membikin perangkat serupa Google Glass, kini raksasa software, Microsoft, disinyalir juga bakal merilis kacamata pintar.

Awalnya, pada November 2012 lalu, Microsoft mematenkan desain kacamata (Kinect Glass) yang mampu menampilkan gambar-gambar berikut teks pada lensanya.

Seperti dilansir oleh TechSpot, pada Kamis minggu lalu, analis Topeka Capital Markets, Brian White, dalam sebuah nota investor, menyatakan bahwa Microsoft kemungkinan bakal merilis produk kacamata pintar pada 2014.

Pernyataan White itu baru bersifat spekulasi, tetapi bukan berarti hal tersebut tak bisa benar-benar terwujud. Boleh jadi Microsoft akan mengumumkan kacamata pintarnya pada konfernsi BUILD 2013 atau E3 2013, Juni mendatang.

White juga memprediksi bahwa Google Glass bakal menjadi perangkat penting yang membawa era baru "wearable computing" (gadget yang bisa dipakai pada tubuh) ke dunia consumer electronics.

Pemain besar lainnya yang juga dikabarkan bakal terjun mengikuti tren wearable computing adalahApple dan Samsung. Namun, dua perusahaan ini disinyalir akan mengambil langkah berbeda dengan membuat "jam tangan pintar". 




Tak diragukan lagi bahwa iPhone 5 dari Apple adalah salah satu smartphonepapan atas dengan banderol harga yang mencerminkan statusnya itu. 


Akan tetapi, bagi beberapa orang, mungkin bahan aluminium yang dipilih oleh Apple sebagai cangkang ponsel pintar tersebut kurang memancarkan kesan mewah. 



Nah, untuk menambah kesan "wah" dari perangkat ini, desainer barang elektronik mewah asal Inggris, Stuart Huges, telah "merancang ulang" iPhone 5 dengan menggunakan bahan-bahan mahal, termasuk blok emas solid yang diukir untuk menggantikan casing standar iPhone 5.


Enam ratus berlian putih disusun rapi menghiasi beberapa area permukaan iPhone 5. Sebanyak 53 berlian menambah kilau logo Apple di bagian belakang agar lebih "mengilap".


Tombol "home" perangkat iPhone 5 diganti dengan black diamond single-cut 26 karat. Bagian layar pun tak luput dari sentuhan mewah dengan lapisan kaca safir.

Menurut pihak Stuart Hughes, dibutuhkan waktu 9 minggu untuk memproduksi iPhone 5 ini menggunakan keterampilan tangan.

Berapa harganya? Stuart Hughes membanderol iPhone 5 supermewah ini seharga 10 juta poundsterling atau sekitar Rp 148 miliar.

Belum diketahui siapa saja calon pelanggan yang berminat dengan iPhone tersebut, tetapi seorang pebisnis asal Hongkong dikabarkan telah membelinya.



Para peminat Google Glass kemungkinan harus bersabar menunggu lebih lama lagi sebelum bisa memperoleh perangkat itu.

Pasalnya, Executive Chairman Google Eric Schmidt mengatakan bahwa kacamata pintar tersebut boleh jadi baru akan dirilis untuk publik "lebih kurang setahun dari sekarang".

Hal itu diungkapkannya dalam wawancara dengan BBC Radio 4, seperti dikutip oleh Electronista. Schmidt juga menjelaskan bahwa "ribuan" Google Glass akan didistribusikan ke para pengembang aplikasi.

"Lalu, berdasarkan masukan dari mereka, kami akan menerapkan perubahan-perubahan pada produk yang bersangkutan," ujar Schmidt.

Sebelumnya, pada Februari lalu, Google sempat dikabarkan bakal merilis Google Glass yang "sudah dipoles sepenuhnya" menjelang akhir tahun 2013.

Minggu lalu, pendiri Google, Sergey Brin, mengatakan bahwa pihaknya telah siap mengirim Google Glass kepada para pengembang aplikasi. Jumlahnya disebut mencapai 2.000 unit.

Kendati demikian, Google Glass yang dibanderol seharga 1.500 dollar AS bagi developer yang memesannya dalam konferensi Google I/O 2012 tersebut masih berupa purwarupa yang belum bisa diperjualbelikan secara bebas.



Proses produksi prototipe kacamata pintar Google Glass batch pertama sudah nyaris selesai. Kini, sekitar 2.000 kacamata pintar tersebut sudah terbungkus rapi dalam kotak dan dalam proses pengiriman kepada para pemesan.


Hingga berita ini diturunkan, kabarnya sudah ada beberapa pengembang yang menerima paket Google Glass Explorer Edition tersebut. Salah satunya adalah seorang pengembang bernama Brandon Allgood. 

Ingin mengungkapkan kebahagiaannya menerima produk yang sudah dinanti-nanti tersebut, Allgood pun membagikan foto isi paket Google Glass di Akun google plus miliknya.

Dari foto yang dibagikan tersebut, terlihat Google Glass dibungkus dalam sebuah kotak yang terlihat premium. Sedangkan isi paket Google Glass tersebut terdiri dari dua jenis "layar" (lensa), sebuah tas untuk membawa perangkat ini, sebuah adapter daya, kabel daya (microUSB), dan produk Google Glass itu sendiri.

Google membuka pemesanan kacamata pintar pada konferensi pengembang aplikasi Google I/O tahun 2012. Pendiri Google, Sergey Brin, mengatakan, saat ini kacamata pintar masih berstatus prototipe dan belum menjadi produk konsumen, jadi belum bisa diperjualbelikan secara bebas. Harganya pun masih tinggi, 1.500 dollar AS.

Desain kacamata ini sangat futuristik. Bingkainya terbuat dari titanium sehingga sangat ringan ketika dikenakan. Kacamata memproyeksikan gambar dan data virtual secara langsung ke mata penggunanya, dengan menerapkan teknologi augmented reality.

Ia juga dibekali kamera yang dapat memotret dan merekam video yang dinavigasi dengan perintah suara.




Kacamata pintar Google Glass mengusung konsep baru dengan meletakkan "layar" persis di depan mata pengguna. 


Perangkat ini pun tidak dilengkapi dengan keyboard atau touchscreen sehingga menimbulkan banyak pertanyaan soal bagaimana cara mengendalikannya.



Nah, untuk menjawab rasa penasaran tersebut, Google telah merilis video resmi yang berisi penjelasan singkat mengenai cara memakai Google Glass.



Sebagaimana dikutip dari PhoneArena, video berdurasi sekitar satu menit itu menunjukkan skema interface "homescreen" sederhana yang ditampilkan Google Glass. Layar utama homescreen berisi tampilan jam.



Layar berikutnya yang terdapat di sebelah kiri homescreen utama berisi "cards" dengan tema waktu yang akan datang, seperti misalnya jadwal pertemuan. 



Lalu di sebelah kanan homescreen utaama terdapat cards bertema kegiatan yang sudah dilakukan, seperti pesan-pesan dan sharing dari teman-teman pengguna.



Diterangkan juga cara navigasi menggunakan bagian "frame" sebelah kiri kacamata yang bertindak sebagai touchpad, juga cara melakukan beberapa aktivitas ringan seperti berbagi foto dengan teman. 



Untuk penjelasan selengkapnya, silakan simak video di bawah ini. 






Sebuah planet bernama Osiris, memiliki ukuran 2,5 kali lipat lebih besar ketimbangJupiter. Planet yang memiliki massa 220 kali lipat lebih besar dari Bumi ini memiliki atmosfer dengan kandungan oksigen.

Dilansir Howitworksdaily, Kamis (2/5/2013), Osiris memiliki kode nama HD 209458b merupakan planet besar yang mengorbit bintang kerdil kuning. Bintang ini berjarak 150 tahun cahaya dari Bumi.

Osiris merupakan salah satu planet ekstrasurya yang pertama kali ditemukan dengan memiliki kandungan hidrogen, karbon dan oksigen. Dengan kandungan oksigen ini, peneliti meyakini bahwa planet ini memiliki uap air. 

Apakah planet ini dapat dihuni? pertanyaan yang masih menjadi misteri bagi para peneliti. Namun, kemungkinan ini menjadi tempat yang baik untuk mencari lingkungan yang layak huni.

Peneliti mengatakan bahwa atmosfer Osiris mengalami penguapan. Planet ini mengorbit pada bintang induknya di radius seperdelapan dari radius Merkurius dengan Matahari. Sehingga, planet ini memiliki suhu permukaan yang panas.

Konon, temperatur terpanas bisa mencapai sekira 1.000 derajat Celcius (1.832 derajat Fahrenheit). Sehingga, atmosfer Osiris mengalami peristiwa mendidih pada tingkat 10 ribu ton per detik dan meninggalkan tanda uap sepanjang 200 ribu kilometer. 

Bukti uap air ini didasarkan pada pengamatan yang pertama kali dibuat oleh teleskop luar angkasa Hubble pada 2007. Pada 2009, ilmuwan meyakini bahwa Osiris merupakan planet asing pertama di luar sistem tata surya yang menunjukkan bukti adanya air untuk mendukung kemungkinan munculnya kehidupan. 

Pengertian.
Proses Software merupakan Sekumpulan aktifitas yang saling terkait untuk spesifikasi, desain, implementasi dan testing sistem software.
Proses Software terdiri dari :
1. Spesifikasi
2. Desain
3. Validasi
4. Evolusi

Model Proses Software 
Model proses software adalah representasi abstrak dari proses. Merupakan gambaran dari proses dari beberapa perspektif tertentu
Model Proses Software Generik antara lain :
1. Model waterfall
Membagi dan membedakan fase spesifikasi dan pengembangan.
Langkah-langkah pada model ini adalah :
- Analisa dan definisi kebutuhan
- Desain sistem dan software
- Implementasi dan unit testing
- Integrasi dan testing sistem
- Operasi dan maintenance
Kekurangan dari model waterfall adalah kesulitan untuk mengakomodasi perubahan setelah proses berjalan.
Masalah yang sering dihadapi pada model ini, antara lain :
1. Tidak fleksibel dalam pembagian proyek ke dalam tingkat yang berbeda
2. Sulit untuk merespon perubahan kebutuhan konsumen, sehingga model ini hanya cocok jika kebutuhan sudah dimengerti dengan baik

2. Pengembangan Evolusioner
Spesifikasi dan pengembangan yang terpisah
ada 2 methode dalam 
Pengembangan Evolusioner, yaitu :* Pengembangan Exploratory
bekerja dengan konsumen dan melibatkan sistem akhir dari spesifikasi skema inisial. Dimulai dengan kebutuhan yang dimengerti dengan baik
* Throw-away prototyping
Berkonsentrasi pada eksperiment serta mengerti kebutuhan sistem. Dimulai dengan kebutuhan yang tidak dimengerti dengan baik
Permasalahan
Tidak ada visibilitas proses
- Sistem biasanya tidak terstruktur dengan baik
- Kemampuan khusus (misalnya bahasa untuk prototipe cepat) kemungkinan diperlukan
Aplikasi
- Untuk sistem interaktif berukuran kecil atau tingkat medium.
- Untuk bagian dari sistem besar (misalnya user interface).
- Untuk sistem dengan daur hidup pendek.

3. Pengembangan sistem Formal
Model sistem matematis yang secara formal diterjemahkan ke dalam implementasi.
Pengembangan Sistem Formal Berbasis transformasi dari spesifikasi matematis melalui representasi yang berbeda untuk program yg dapat dieksekusi. Sedangkan transformasi merupakan ‘pemelihara kebenaran’ sehingga dapat menunjukkan program sesuai spesifikasinya.

Permasalahan
- Perlu kemampuan dan training khusus untuk mengaplikasikan teknik ini
- Secara formal sulit untuk menentukan beberapa aspek dari sistem seperti antarmuka user
Aplikasi
- Sistem kritis terutama dimana keselamatan dan keamanan harus dibuat sebelum sistem beroperasi

4. Pengembangan Reuse-based
Penembangan sistem ini Berbasis systematic reuse dimana sistem diintegrasikan dalam komponen yang sudah ada atau sistem COTS (Commercial-off-theshelf).
Tingkatan/ Level Proses pada pengembangan Reuse-based antara lain :
- Analisakomponen
- Modifikasi kebutuhan
- Desain sistem dengan reuse
- Pengembangan dan integrasi
Kebutuhan sistem selalu berkembang selama proyek berlangsung, sehingga iterasi proses dimana level sebelumnya dilakukan rework merupakan bagian dari proses untuk sistem yang besar.
pada proses ini ada 2 pendekatan yang dapat dilakukan, yaitu :
1. Pengembangan Incremental
Pelepasan sistem tidak dalam bentuk pelepasan tunggal, tetapi pengembangan dan pelepasan dibagi ke dalam ‘increment’ dimana setiap ‘increment’ melepaskan bagian dari fungsional yang
dibutuhkan. Kebutuhan user diprioritaskan dan kebutuhan prioritas tertinggi akan dimasukkan dalam ‘increment’ awal. Jika pengembangan ‘increment’ dimulai, kebutuhan dibekukan terlebih dahulu dan setelah itu kebutuhan untuk ‘increment’ selanjutnya dapat dilanjutkan.

Keuntungan Pengembangan Incremental:- Nilai konsumen dapat diserahkan pada setiap ‘increment’ sehingga fungsional sistem tersedia lebih dahulu.
- ‘increment’ awal berfungsi sebagai prototype untuk membantu memperoleh kebutuhan ‘increment’ selanjutnya.
- Resiko lebih rendah dari keseluruhan kegagalan proyek.
- Layanan sistem prioritas tertinggi cenderung menerima testing terbanyak

2. Pengembangan Spiral
Proses direpresentasikan sebagai spiral bukan sebagai urutan aktivitas dengan melihat sistem sebelumnya (backtracking). Setiap loop dalam spiral merepresentasikan fase dalam proses. Tidak ada fase yang tetap seperti spesifikasi atau desain- loop , dalam spiral dipilih tergantung pada apa yang dibutuhkan. Resiko ditaksir secara eksplisit dan penyelesaian sepanjang proses.

Tiap loop dalam Spiral terdiri dari beberapa Sektor, yaitu :
1. Setting Obyektif
yaitu : menentukan tujuan dari Fase yan telah ditentukan.
Batasan-batasan pada proses dan produk serta resiko telah diketahui. Alternatif strategi telah disiapkan berdasarkan resiko-resiko yang telah diketahui dan sudah direncanakan.
2. Penaksiran dan pengurangan resiko
Resiko ditaksir secara detail dan aktifitas didigunakan untuk mengurangi resiko.
3. Pengembangan dan Validasi
Model pengembangan untuk sistem dipilih yang berupa model generik.
4. Perencanaan
Proyek direview dan fase berikutnya dari spiral direncanakan.

Spesifikasi SoftwareDari proses yang sudah berjalan ditentukan layanan apa yang dibutuhkan dan batasan operasi dan pengembangan sistem.
Proses rekayasa kebutuhan terdiri dari :
- Studi kelayakan
- Perolehan dan analisa kebutuhan
- Spesifikasi kebutuhan
- Validasi kebutuhan
Implementasi dan Desain Software
Proses ini mengubah spesifikasi sistem menjadi sistem yang dijalankan.
pengertian Desain software yaitu : Mendesain struktur software yang didapatkan dari spesifikasi.Sedangkan Implementasi yaitu : Mengubah struktur software ke dalam program yang dieksekusi.
Aktifitas desain dan implementasi saling berhubungan dan mungkin terpisah
Aktifitas Proses Desain antara lain :
1. Desain arsitektur
2. Spesifikasi abstrak
3. Desain antar muka
4. Desain komponen
5. Desain struktur data.
6. Desain algoritma.

Metode Desain
Metode Desain merupakan Pendekatan sistematis untuk pengembangan desain software
Desain biasanya terdokumentasi sebagai kumpulan model grafis. Beberapan jenis model Desain yang biasa digunakan antara lain :

  • Model data-flow
  • Model entity-relation-attribute
  • Model struktural
  • Model obyek
Pemrograman dan Debugging
yaitu proses untuk Mengubah desain ke dalam program dan menghilangkan error dari program.
Pemrograman adalah aktifitas personal – tidak ada proses pemrograman generik. Seorang Programmer membawa beberapa program testing untuk menemukan kegagalan dalam program dan menghilangkan kegagalan dalam proses debugging.
Prosses dalam Debuging adalah sebagai berikut :
Mencari error ---> Desain perbaikan error ---->Perbaikan error --->Re-test program.

Validasi Software
Verifikasi dan validasi bertujuan untuk menunjukkan bahwa sistem sesuai spesifikasinya dan sesuai kebutuhan konsumen. Validasi Software melibatkan pengecekan dan review proses dan testing sistem. Sedangkan testing sistem melibatkan eksekusi sistem dengan test case yang diambil dari spesifikasi data riil untuk diproses oleh sistem
Tingkat Testing
1. Testing Unit : Dilakukan tes pada komponen individu
2. Testing Modul : Dilakukan tes pada kumpulan komponan yang berhubungan
3.Testing sub-system : Modul diintegrasikan ke dalam sub sistem dan dilakukan tes. Fokus pada testing antar muka
4. Testing sistem : Testing pada keseluruhan sistem. Tertingi terhadap properti penting.
5. Testing Penerimaan : Testing dengan data konsumen untuk memeriksa apakah dapat diterima.

Evolusi Software
Software bersifat fleksibel dan dapat berubah. Perubahan kebutuhan karena perubahan lingkungan bisnis, software yang mendukung bisnis juga harus terlibat dan berubah, Meskipun terdapat batas antara pengembangan
dan evolusi (pemeliharaan), peningkatan yang tidak berhubungan menyebabkan sistem sedikit demi sedikit menjadi sebuah sistem baru.