Arti Cinta
Cinta adalah persaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Dan
terpautnya hati org yg mencintai pada pihak yg dicintainya, dg semangat
yg menggelora dan wajah yg selalu menampilkan keceriaan.
Cinta dlm pengertian spt ini mrpk persaaan mendasar dalam diri mns,
yg tdk bisa terlepas dan merupakan sesuatu yg essensial. Dlm banyak hal,
cinta muncul utk mengontrol keinginan ke arah yg lebih baik dan
positif. Hal ini dpt terjadi jk org yg mencintai menjadikan cintanya sbg
sarana utk meraih hasil yg baik dan mulia guna meraih kehidupan sbgmn
kehidupan org2 pilihan dan suci serta org2 yg bertaqwa dan selalu
berbuat baik.
Apakah Islam mengakui cinta?
Krn Islam adalah agama yg fitrah, maka Islam mengakui ttg hal ini.
Hal yg sangat mendasar dalam diri manusia. Namun Islam membagi beberapa
tingkatan ttg cinta. Dan tingkatan2 cinta ini akan selalu ada dalam
kehidupan ini sampai saatnya bumi dan seisinya dihancurkan oleh Allah.
Adapun dasar ttg tingkatan cinta dalam Islam, adalah firman Allah pada QS. 9 (At Taubah): 24).
“Jika bapak2, anak2, saudara2, pasangan2, dan kaum keluarga kalian,
harta kekayaan yg kalian usahakan, perniagaan yg kalian khawatirkan
kerugiannya, dan rumah2 tempat tinggal yg kalian sukai, lebih kalian
cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalanNYa, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan siksaNya. Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang2 yg fasik”
Cinta pada tingkat tertitinggi adalah cinta kepada Allah, rasulNya dan jihad dijalanNya.
Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada ortu, anak, keluarga, pasangan dan saudara.
Adapun cinta yg paling rendah adalah cinta yg lebih mengutamakan
harta, keluarga, daripada cinta kepada Allah, RasulNya dan jihad
dijalanNYa.
Hikmah dari Cinta:
1. Cinta adalah proses ujian yg keras dan pahit dalam kehidupan
manusia. Apakah cinta itu dalam perjalanannya akan menghantarkannya
kepada jalan yg mulia atau menghempaskannya kepada jalan yg hina.
2. Jika tidak ada cinta maka di dunia ini tidak akan ada inovasi, pembangunan dan peradaban.
3. Keberadaan cinta merupakan faktor dominan dalam melestarikan eksistensi manusia dan interaksinya dengan sesama manusia.
# Ketika cinta diarahkan kpd kebaikan, mk cinta dapat membawa keutuhan, perdamaian, kebaikan pada kehidupan bermasyarakat.
# Cinta yg ditumbuhkan oleh factor keimanan, maka akan menghasilkan
berbagai hal yg mengagumkan. Dapat mengubah sejarah, menegakkan puncak
kejayaan dan kemuliaan dunia. Sebagai contoh adalah kehidupan generasi
muslim pada masa dahulu.
Dan masih banyak lagi hikmah yg lain dari adanya rasa cinta pada diri manusia.
Fenomena yg timbul dari tingkatan2 cinta yg ada akan menimbulkan efek yg berbeda
Pada fenomena tingkatan cinta yg tertinggi, maka akan membuat seseorg
dalam hidupnya untuk selalu mendahulukan cinta kepada Allah , RasulNya
dan jihad dijalannya. Dalam kehidupannya sehari2 tidak ada orientasi
selain kepada Allah. Dia akan selalu merasa yakin bahwa segala sesuatu
yg telah Allah tetapkan adalah yg terbaik bagi manusia Bahwa Allah lebih
mengetahui daripada makhluknya. Kemudian, bagi seseorg yg sudah
merasakan nikmatnya iman, maka dia akan selalu meneladani kepribadian
Rasulluh, mencintai Rasululluh, kmdn dia juga akan mencintai jihad
dijalanNya. Akan berjuang dengan segala apa yg dia miliki.
Firman Allah pada Qs. 28:68.
“Rabbmu menciptakan apa yg Dia kehendaki dan memilih (seorg Rasul
diantara hambaNYa). Sekali2 tidak ada pilihan bagi mereka. Maha suci
Allah dan MahaTinggi dari apa yg mereka persekutukan (denganNya)
Qs. 33: 36
“Tidaklah patut bagi seorg mukmin baik laki2 maupun perempuan jika
Allah dan RasulNya telah menetapkan bagi mereka suatu ketetapan, akan
ada bagi mereka pilihan yg lain dalam urusan mereka…”
Qs.2:140
“Apakah kalian yang lebih mengetahui ataukah Allah?…”
Qs. 2 : 282
“…dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu”
Adapun dampak yg disebabkan oleh cinta tingkat menengah dalam
membentuk karakter individu, keluarga, dan masyarakat telah amat nyata.
Jika tidak Allah ciptakan cinta pada suami –istri maka tidak akan
tercipta keluarga, tidak akan lahir anak-cucu, tidak akan terjadi proses
mengasuh, mendidik dan memelihara anak.Jika tdk Allah ciptakan cinta
pada anak, niscaya dalam jiwanya tidak akan ada semnagat kekeluargaan,
tidak akan kokoh iktakan kekeluragannnya, tidak akan mengasihi
saudaranya. Jika tdk Allah tanamkan rasa cinta pada manusia maka, mk
tidak akan tercipta hubungan social antar bangsa yg dibangun atas
prinsip ta’aruf (saling mengenal)
Dengan demikian cinta tingkat menengah ini amat penting untuk
menciptakan kemashalatan pribadi dan keluarga khususnya dan untuk
merealisasikan kemaahalatan antar bangsa dan seluruh ummat manusia pada
umumnya.
Firman Allah tentang hal ini terdapat pada Qs. 49:10
“Sesungguhnya orang2 mukmin itu bersaudara…”
Qs. 49 : 13
“ Wahai manusia seseungguhnya Kami telah menciptakan kalian dari
jenis laki2 dan perempuandan Kami telah menjadikan kalian berbangsa2 dan
bersuku2 agar kalian saling mengenal…”
Hadits riwayat Bukhari-muslim
“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah dia
berbuat baik kepada tetangganya .., hendaklah dia menghormati tamunya”
Dan masih banyak lagi ayat dan hadist yg menceritakan tentang hubungan antar manusia.
Fenomena Cinta tingkat rendah
Cinta jenis ini ada beberapa macam:
1. Mencintai thougut dan sesembahan selain Allah, seperti menyembah manusai, batu dsb.
Qs. 2: 165
“Diantara manusia ada orang2 yg menyembah tuhan2 selain Allah. Mereka
mencintai tuhan itu sebagaimana mereka ( org2 mukmin yg mukhlis)
mencintai Allah. Adapun org2 yg beriman jauh lebih besar cintanya kepada
Allah (disbanding cinta org2 kafir terhadap tuhan2 mereka)…”
2. Menjalin tali kasih kepada musuh2 Allah.
Qs. 60:1
“Hai org2 yg beriman, jgnlah kalian menjadikan musuhKU dan musuh
kalian sebagai teman2 setia, yg kalian sampaikan kepada mereka (rahasia
org2 mukmin) karena kasih sayang (kepada mereka), padahal sebenarnya
mereka telah ingkar terhadap kebenaran (kitab dan Rasul) yg datang
kepada kalian..”
3. Mengumbar syahwat dan berkubang dalam Lumpur kekejian dan kehinaan.
Qs.3:14
“Dijadikanlah indah pada (hati) manusia kecintaan kepada apa2 yg diingini, yaitu wanita2…”
4. Mencintai ayah,ibu,anak, istri, suami, keluarga, karir, tanah air
melebihi cintanya kepada Allah, RasulNya dan Jihad dijalannya.
Qs.9:24.
“Jika bapak2, anak2, saudara2, pasangan2, dan kaum keluarga kalian,
harta kekayaan yg kalian usahakan, perniagaan yg kalian khawatirkan
kerugiannya, dan rumah2 tempat tinggal yg kalian sukai, lebih kalian
cintai daripada Allah, Rasul-Nya dan (daripada) jihad di jalanNYa, maka
tunggulah sampai Allah mendatangkan siksaNya. Allah tidak memberi
petunjuk kepada orang2 yg fasik”
Nabi salallahu ‘alaihiwassalam bersabda:
“Tidak sempurna iman seseorg dari kalian hingga aku lebih dia cintai
daripada bapak-ibunya, anaknyadan seluruh manusia.” (HR. Bukhari dan
Muslim).
5. Menuhankan hawa nafsunya,
Qs. 45:23
“ Bagaimanakah pendapatmu tentang org menjadikan hawa nafsunya
sebagai tuhannya dan Allah membirakannya sesat berdasarkan ilmuNya?…
Dengan demikian bagi seorang mukmin yg telah diliputi oleh manisnya
iman, maka ia tidak akan rela jika dirinya diliputi oleh cinta pada
tingkatan yg rendah yg akan membunuh karakter manusia dan menghancurkan
kemuliaannya. Bahkan ia akan menjaga kesetiaannya hanya kepada Allah
saja. Dia akan menjaga cintanya untuk tidak akan memberikannya kepada
mush2 Islam, Dia akan menjaga syahwatnya, dan tidak melakukannya dijalan
yg bahtil.Dia tidak akan mencintai kekayaannya, pasangan, anak, orag
tuanya, keluarganya, kedudukannya melebihi cintanya kepada Allah,
RasulNya dan jihad dijalanNya.
Pada akhirnya hanya diri kita sendiri yg akan menentukan pada
tingkatan cinta yg mana kita berada. Dan hal ini hanya Allah dan diri
kita saja yg tahu.
Semoga Allah senantiasa menjaga diri kita agar tidak terjebak pada cinta tingkat rendah.